Di, kalau sudah seperti ini aq tidak bisa untuk tidak
merepotkan mu. Aq juga tidak mau merepotkan orang-orang disekitar q hanya untuk
menenangkan hati q. Lebih baik aq berkeluh kesah pada mu. Ya, karna memang cuma
kamu yang tau cara menghadapi q. Argh Di.. Tolong aq. Tiba-tiba aq merasa
inferior di dunia q sendiri. Aq merasa asing dengan semua yang ada disekitar q.
Aq merasa tidak nyaman dengan semua perlakuan-perlakuan takdir pada q.
Apa aq terlalu cengeng untuk jadi mahluk paling sempurna
di dunia ini? Apa aq terlalu mudah dikalahkan masalah? Tapi Di, aq benar-benar
butuh tempat bersandar. Tempat untuk marah, malam ini saja. Tempat untuk
membantu q melupakan fakta yang baru saja aq terima.
Kalau sudah
seperti ini, aq suka lupa betapa nyawa sangat berharga. Betapa orang diluar sana,
berkorban segalanya untuk hidupnya. Kalau saja Anggi dibelakang tidak
berteriak-teriak sambil memukul q membawa motor, mungkin aq tidak berhenti membawa
motor itu dengan kelajuan yang terus meninggi. Kalau saja orang-orang dijalan tidak
meneriaki q, mungkin aq suka lupa bagaimana caranya berterimakasih pada apa
yang aq punya.
Sebenarnya
kalau aq pikir-pikir dengan logika, ini bukan masalah yang perlu aq hadapi
dengan cara se-frontal itu. Ini bukan sesuatu yang membuat q harus menyalahkan
diri q sendiri. Yah, memang sudah waktunya saja nilai q harus rendah. Memang
sudah takdirnya saja, aq jadi orang dengan nilai paling rendah. Tapi kenapa ya,
tiap aq liat tulisan paling rendah itu, aq merasa jadi orang paling bodoh. Argh
Di,,, hati q, pikiran q semua seakan-akan kena bencana paling mematikan. Tapi
kenapa aq tidak ikut mati ya.
Andai saja
kamu disini Di. Kamu pasti sudah memarahi q dan memaki-maki q. Kamu pasti sudah
menghina q dan bilang, “kamu memang bodoh may,, berhentilah buang-buang tenaga
dan energi mu untuk menyakiti diri sendiri. Karena ketika kamu menangis kamu
akan kehilangan harga diri mu didepan masalah mu, dan kemudian kamu pusing kan”.
Tapi, begini lah cara q meluapkan semua nya Di. Begini lah aq menyesali apa
yang telah aq lakukan.
Apa aq sudah
boleh menyerah sekarang? Aq capek Di. Aq lelaah.. Argh.. Aq muak dengan semua
rutinitas membosankan ini. Aq tau kuliah lagi adalah pilihan q, tapi aq sudah
merasa cukup jenuh sekarang. Benar-benar jenuh. Aq muak dengan buku-buku. Aq
jijik membayangkan dosen-dosen q. Aq benci membayangkan senyum-senyum teman
sekelas q. Tiba-tiba semua buat aq merasa ada didunia dengan semua kebencian
ada didalamnya.
Sekolah di
luar negeri, jadi dosen dengan penelitian menumpuk, IPK cumlaude, cih, persetan
dengan itu semua. Itu hanya sebatas mimpi yang tidak akan pernah terwujud. Yah,
aq tidak lagi orang yang mengharapkan semuanya sempurna. Aq lelah.
Tidak ada
sama sekali yang bisa aq banggakan. Apa? SMA dulu aksel? Itu hanya rahmat yang
di turunkan Allah karena kebetulan orang tua q cerdas-cerdas. S1 selesai dengan
tepat waktu dan langsung keluar SK jadi asisten dosen? Itu juga kebetulan
karena tidak ada orang yang berminat menjadi staf pengajar di jurusan q. Apa
lagi. Dapat beasiswa dan masa depan jelas karena kewajiban mengabdi? Itu karna
DIKTI capek menyeleksi satu-satu, jadi kebetulan aq masuk pada kelompok
orang-orang yang beruntung. Apa lagi..
Hidup q penuh
dengan sebuah kebetulan. Untung saja kebetulan yang indah. Kalau saja
kebetulannya buruk, mungkin aq sudah jadi orang gila dari dulu. Aq sudah jadi
orang yang tidak bisa berterima kasih pada apa yang Allah berikan pada q.
Aq ini kenapa
Di?? Sampai kapan aq akan terus seperti ini. Terus, menjadi orang dengan tingkat
kejiwaan di atas rata-rata hanya karena sebuah perkara sederhana. Sampai kapan
aq terus seperti anak kecil yang ketika bonekanya diambil akan menangis
tersedu-sedu kemudian mengadu. Huh.. Kenapa aq tidak juga belajar dari masa
lalu ya. Papa q selalu bilang, perasaan dan logika itu kamu yang kendali kan.
Dan ketika kamu mengizinkan duri itu masuk, ya luka lah dia. Tapi jika kamu
tidak mengizinkannya, kamu akan baik-baik saja.
Di, aq harus
minta maaf sama siapa? Sepertinya aq keterlaluan menghadapi nilai yang buruk
ini. Dengan nilai 74, aq masih dapat dapat AB kan. Belum C, D atau E. Aq tidak
harus menghukum diri q sendiri seperti ini kan? Setiap orang memang tidak
selamanya beruntungkan? Allah hanya ingin menguji q kan? Atau memperingati q karna
pada akhir semester ini, aq tidak peduli lagi dengan kuliah q, atau Allah ingin
memarahi q, karena pada ujian waktu itu aq melanggar janji q sendiri dengan
berbuat curang.
Hahahaha…
ampun, tidak usah memandangi q dengan tatapan menyeramkan itu Di. Okey, okey,
aq akui waktu itu aq tidak tau lagi harus jawab apa, jadi putuskan untuk
googling saja. Tapi benar-benar hanya pada ujian itu saja kq Di. Astaga..
kenapa aq bisa lupa. Sepertinya, itu alasannya. Aq telah mengkhianati janji q.
Hahahaha… Akhirnya aq tertawa juga. Dan ya, memang itu karena kebodohan q
sendiri. Loh,kenapa akhirnya aq tertawa karena merasa bodoh ya. Hahahahahahaha…..
Aq sudah
merasa jauh lebih baik setelah tertawa. Di, makasi ya. Akhirnya kamu
mengingatkan q, kalau sebenarnya aq itu bodoh. Sudah lah, tidak apa-apa.
Bodoh-bodoh begini tetep banyak yang suka. Termasuk kamu yang dulu sempat
diam-diam mengagumi q, yaah walau hanya di dunia maya.
Waaa,,, jam
10. Aq lapaar. Sumpah laparnya sudah terasa sejak lama. Apa tadi magh q sudah
kambuh y, tapi tersamar karena aq yang lupa. Hahahahahahaha…… Ketawa lagi. Malam
ini OVJ tidak ada ya? (senyum-senyum sendiri,,ingat idola).
Aq makan dulu
ya Di, lapar x ini benar-benar berbeda. Doakan aq, bisa menyurati mu dengan sesuatu
yang jauh dari unsur sakit jiwa. Hahaha…
Selamat
malam, Dialhu.