Hi Di,
sepertinya aku terlalu banyak menjanjikanmu cerita sambungan dari tulisan-tulisan
ku sebelumnya, tetapi sampai hari ini tidak ada realisasinya. Maafkan aku ya.
Harap mengerti saja, karena jika aku berasalan, akan banyak sekali alasan yang
aku utarakan.
Taraaa... Lebaran tiba. Apa yang kamu lakukan
di hari lebaran ini Di? Apakah rutinitas yang sama di tahun-tahun sebelumnya?
Yap, lebaran kali ini juga seperti lebaran sebelumnya bagi ku Di. Tapi ya tetap
saja, kebahagiaannya akan selalu ada. Hari ini, 20 Juli 2015, H+3 tepatnya, aku
baru bisa menikmati duduk santai di rumah dan menulis untuk mu. 3 Hari
sebelumnya, jangan ditanya, ada banyak sekali saudara yang harus kami kunjungi.
Kami? Yah, kami sekeluarga. Buat mama ku, hal yang wajib, datang mengunjungi
keluarga dan rekan kerjanya dengan lengkap, tidak boleh kurang satu personel
pun. Lelah memang, tapi sepertinya lebih lelah lagi ketika menunggu tamu di
rumah Di. Ah, karena aku perempuan satu-satu nya, aku akan selalu jadi seksi
sibuknya. Mama dan nenek ku sudah pasti duduk cantik menemani para tamu.
Tinggal suruh aku ambilkan ini dan itu.
Oleh karena itu, aku lebih suka jalan dan mengunjungi saudara dibandingkan
harus rempong sendiri dengan semua peralatan dapur itu. Tamu pulang pun, aku
tetap punya kewajiban untuk mencuci entah itu piring makan, entah itu gelas
minumnya. Terdakang kalau malasnya datang, aku sengaja meminta teman ku untuk
menjemput, sekedar untuk menghindari tugas harian sebagai penanti tamu di
rumah. Hahaha.. Aku tidak berubah kan, tetap aku yang malasnya mengalahkan
segalanya. Eh tapi, jika kamu yang datang ke rumah, sepertinya aku rela jadi
orang paling sibuk yang pernah ada Di. Aku juga rela menemani mu kemana saja di
Payakumbuh ini. Hayo lah Di, aku merindukan mu lebih dari aku merindukan pacar
ku yang jauh di sana. :D
Cerita tentang lebaran, masing-masing kita
pasti punya banyak cerita bukan. Dan cerita itu banyak sekali ragamnya. Mulai
dari sederet pertanyaan yang mengganggu cara tersenyum, sampai kepada
berita-berita bahagia yang membuat orang berhenti bertanya. Aku tau, kamu juga
mengalaminya Di. Orang-orang yang ada diusia seperti kita, akan sangat terbiasa
dengan satu pertanyaan itu. Aku tidak perlu tanyakan disini kan Di. Aku juga
tidak ingin membahasnya. Kalau waktunya sudah tiba saja, pasti undangannya ada.
Kali ini, keluarga ku punya berita bahagia.
Setidaknya ini yang mengalihkan perhatian orang-orang dari pertanyaan itu pada
ku. Tentang adikku Di. Alhamdulillah tanggal 9 Juli lalu, pengumuman kelulusan
SMBPTN memberitahukan bahwa adikku lulus SBM ITB Di. Wooww. Adikku hebat bukan.
Kami, jadi orang paling bangga atas keberhasilannya. Aku bahkan tidak bisa
ceritakan, betapa bahagianya aku Di. Dia, adik yang paling dekat dengan ku. SBM
ITB memang cita-citanya. Dia tidak ingin seperti orang-orang kebanyakan, yang
ketika lulus apply sana, apply sini kemudian bekerja untuk orang lain. Dari
kecil dia ingin sekali bisnis. Dan itu yang selalu dia ucapkan. Doakan saja ya
Di, jusuran SBM di ITB jadi jembatan yang bisa mengantarkan dia pada mimpi
besarnya itu. Amin. Setidaknya, aku punya satu lagi partner in crime di Bandung
Di. Hahahaha... Minggu depan, yok berenang.
Aku
lapar Di. Makan dulu yuk.
Ketika aku sudah di Jakarta lagi, aku akan
menyurati mu lagi ya. Setidaknya sekarang, penikmat ceritaku bertambah Di. Dan
itu menjadi pemicu ku untuk terus berpikir aku harus menulis apa.
Bye
Di..