Saturday, July 6, 2013

My Dearest One


            Cinta itu sebuah proses yang panjang dan tidak sederhana. Hah, cinta bukan sesuatu yang selalu penuh dengan hal yang membahagiakan, bahkan sering kali cinta baru akan muncul ketika ada pengorbanan dan penderitaan panjang. Bukan sesuatu yang kadang ingin aq nikmati berada di zona saling mencinta. Karena dibalik semua kebahagiaan, akan selalu ada kesedihan yang setimpal.
            Tetapi sebagai manusia biasa, aq sangat bersyukur bisa merasakan betapa hangatnya cinta. Betapa sangat bahagianya dicinta seseorang yang bahkan bermimpi pun tidak pernah, aq bisa memilikinya. Di balik semuanya, Allah punya rencana.
            Menyita semuanya. Mengambil semua kebebasan yang aq punya. Dan aq akan dengan sangat bahagia mengorbankan waktu tidur q untuk mendengar ceritanya. Hahahahaha, makasih suprisenya.


 


WAKTU HIDUP


            Hidup itu kompleks. Karena hidup bisa dilihat tidak hanya dari satu bagian. Hidup punya banyak dimensi, yang tiap orang pasti punya dimensi sendiri-sendiri terhadap hidupnya. Sampai saat ini bagitulah aq memandang hidup. Kompleks. Kadang juga bisa jadi sangat sederhana.
            Waktu itu berputar, karena terus berputar dia akan terus berulang. Tapi jangan salah, dibalik pengulangan waktu itu, semua makhluk yang hidup didalamnya akan terus kehilangan masa. Sederhananya, kehilangan masa hidup. Mungkin itu hubungan sederhana yang bisa aq dapatkan antara hidup dan waktu. 



           Aq tau kau sangat mengkhawatirkan aq Di, aq tau kau sangat menunggu kabar dari q. Karena kau akan selalu menunggu aq, dan selalu begitu dari dulu. Terimakasih sudah sangat peduli pada q. Bukan aq tidak ingin mengabari mu, tapi aq sedang tidak bisa bersahabat dengan cara aq menikmati hidup dan membuang-buang waktu q. Pengulangan waktu dalam hidup q, tidak banyak berubah Di. Selalu begitu. Ah, entah lah, entah aq yang tidak bisa melihat dimana letak perubahan itu, entah memang terlalu sederhana hidup q.
            Terima kasih kau selalu jadi orang pertama yang mendoakan pertambahan usia q. Tapi aq tau, doa saja tidak akan banyak membuat perubahan dalam hidup q. Di usia baru q ini, aq cuma punya satu keinginan, cuma satu. Wisuda. Kau bisa liat kan Di, hidup q sederhana, cita-cita q sederhana. Aq akan menghabiskan setahun waktu hidup q, hanya untuk mengejar satu tujuan, wisuda. Setelah itu apa? Kerja. Berhenti menertawakan q Di!!!...
            Bisa wisuda secepatnya saja, sudah jadi kebanggaan tersendiri bagi q. Setidaknya, aq sudah bukan sarjana lagi. Aq tau, itu bukan pencapaian berharga bagi kebanyakan orang, tapi sudah sangat berharga bagi q. Karena apa, karena dengan gelar baru itu, aq sudah semakin dekat dengan cita-cita q. Ya, kau benar. Dosen. Cita-cita q itu semakin kuat sejak aq sadar, kodrat hidup q bukan mencari dan mengumpulkan harta. Dari dulu sampai sekarang, kodrat perempuan itu menjadi seorang ibu Di. Sebagai seorang ibu, akan punya anak-anak bukan. Nah, tanggung jawab terbesar ibu itu adalah anak-anaknya. Dan sejak dulu aq selalu berniat, hidup q untuk anak-anak q Di. Aq akan korbankan semuanya demi mereka. Itu nanti, jika aq sudah menjadi ibu. Hihihihi.
Apa? Hubungan dosen dengan ibu? Masa’ kau yang cerdas itu tidak bisa mencari hubungannya Di. Tugas dosen adalah mengajar murit-muritnya, sama saja dengan tugas ibu yang mengajarkan banyak hal pada anak-anaknya. Tidak hanya itu, aq pikir dengan menjadi seorang dosen, aq tidak perlu seperti orang-orang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor. Aq punya waktu luang lebih besar  untuk keluarga q dibandingkan mereka-mereka yang bekerja di kantor. Aq juga bisa mengamalkan ilmu q, pada orang lain. Bisa mewujudkan itu, adalah pencapaian terbesar bagi q Di. Mmm,, tidak hanya itu, aq masih punya satu mimpi. Hayyo, kau tebak saja dulu..
Bukan, mimpi q bukan seperti mimpi mereka pada novel-novel hebat itu. Aq tidak pernah bermimpi akan jadi orang terkenal dan selalu dipuji-puji orang lain karena temuan-temuan inspiratif. Aq tidak pernah bermimpi bergelut dibidang politik dan menjadi munafik. Aq juga tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin-pemimpin banyak orang Di. Mimpi q hanya, Eropa Di. Aq hanya ingin menjejakkan kaki q ke sana. Dan percaya kah kamu Di, sampai saat ini aq masih sangat percaya, SUATU SAAT nanti, aq akan tiba disana. Aq percaya Di. Walaupun sampai saat ini, aq belum mempersiapkan apapun untuk mewujudkannya. Sabar saja, aq akan mewujudkannya bertahap. Sebuah mimpi akan terwujud jika ada kepercayaan didalamnya, itu menurut q.
            Kau menertawakan q lagi bukan. Ya sudah lah Di. Aq tau kau akan selalu begitu. Tidak serius terhadap q, dan jangan salahkan  aq terus membuat mu menunggu.
            Apa lagi yang ingin kau tau dari q Di? Owh iya, masalah menikah bukan. Yayayaya,, Kau bukan orang satu-satunya yang mempertanyakan itu. Aq bahkan sudah dapatkan tekanan itu dari keluarga q sejak dulu. Sejak aq lulus S1. Bukan aq tidak mau Di, bahkan aq sempat ingin secepatnya menikah kalau aq liat teman-teman SMA, teman-teman kuliah q sudah lebih dahulu melakukannya. Tapi urusan ini, tidak sama seperti aq melihat hidup yang sederhana Di. Aq tau, aq tidak akan bisa banyak belajar jika aq belum terjun pada keadaan dimana aq harus terpaksa belajar, tapiii…… Kau tau Di, yang buat aq ingin menikah apa, aq ingin sekali terlihat cantik sebagai pengantin dipelaminan itu, kedua mungkin, aq penasaran bagaimana malam pertama, yang kata orang-orang sangat indah itu. Bahkan dulu aq sempat berpikir, betapa malangnya aq jikalau aq meninggal sebelum merasakan keindahan yang orang-orang ceritakan itu. Hahaha. Well, untuk alasan ini aq izinkan kau menertawakan q. Hanya sebatas itu. Untuk urusan ini, aq butuh waktu Di. Setidaknya untuk mempersiapkan diri q, menjadi istri yang bisa berbakti, untuk menjadi seorang ibu yang punya jati diri.
            Sepertinya pembahasan terakhir ini, sangat berat bagi q. Kadang aq suka tidak banyak peduli dengan perkembangan teman-teman q, tapi selalu saja berita-berita pernikahan itu muncul dihadapan q. Argh,, Allah menciptakan makhluknya berpasang-pasangan, dan takdir q tidak akan tertukar, suatu saat nanti. Siap atau tidak siap. Setidaknya masih ada kau yang selalu menunggu Di.

Tuesday, April 16, 2013

PADANG PAYAKUMBUH

            Untuk kesekian kalinya Di, aq merindukan mu kembali. Bagaimanapun aq yang selalu berkutat pada keseharian q di dunia nyata, akan selalu ada hari, aq sangat membutuhkan mu.
            Hari ini lumayan melelahkan kegiatan q. Semalam, tidur q tidak nyenyak. Mau bagaimana lagi, siangnya aq ada janji dengan pembimbing sementara draft proposal q bisa dibilang sangat jauh dari utuh. Siangnya aq lupa makan, bukan lupa sih tapi aq mensubstitusinya dengan cemilan, alhasil sebelum ngajar perut q keroncongan. Entah kenapa, ketika bangun sebelum berangkat mengajar kerongkongan q perih dan gatal, bawaannya pengen batuk. Dipaksain untuk tidak batuk, malah membuat nafas q sesak. Hah, cukup menyiksa, ditambah lagi aq yang lapar. Akan tetapi semua itu tidak mengurungkan niat q untuk tetap pergi mengajar. Sampai pada saat ini, aq sudah bebas dari kegiatan-kegiatan apapun termasuk mempersiapkan surprise untuk anak-anak kosan q yang akan berulang tahun nanti malam.
            Yehaa,, aq bebas Di. Untuk sementara aq sudah bebas. Terlebih dari kegalauan dalam menentukan topik penelitian. Senang sekali rasanya, pembimbing q menerima rumusan masalah yang aq ajukan. Jadi aq bisa berlibur tanpa harus memikirkan topik penelitian yang baru. Walau sebenarnya, masih banyak yang harus aq kerjakan kedepannya, tapi setidaknya untuk permulaan takdir q tidak buruk. 


            Sekarang aq benar-benar merindukan Padang Di. Merindukan Payakumbuh juga. Walaupun mungkin, Padang-Payakumbuh bukan kota kelahiran q, kali ini aq ingin sekali berada di kota tersebut. Aq tau, kepulangan q pada tanggal 20 nanti tidak akan mengobati kerinduan q, karena sebenarnya yang aq rindukan bukan tempatnya tetapi kenangannya. Baik itu kemaren, sekarang ataupun nanti-nanti kota itu tidak akan berubah. Akan tetap seperti itu, hanya mungkin dengan dekorasi dan tatakota yang baru. Tetapi apa, yang aq rindukan sebenarnya bukan tempatnya, bukan dekorasi didalamnya, jauh lebih penting dari pada itu yaitu kenangannya. Moment dimana aq baru menginjak masa remaja, moment dimana aq menghabiskan waktu bimbel q dengan teman SMA serta semua kenangan q dalam memperoleh gelar sarjana. Huaaa,,, waktu mengantarkan q jauh meninggalkan masa-masa itu. Dan aq benar-benar merindukannya.
            Tidak sedikit yang bilang, di Padang tidak ada apa-apa. Tidak ada bioskop, tidak ada mall-mall dengan berbagai hiburan didalamnya, tapi itu sama sekali tidak menjadikan q berhenti merindukannya Di. Yah, kerindukan q pada kenangan q itu telah menjadikan q buta bahwa disana tidak ada apa-apa. Aq tau Di. Bahkan mungkin jauh lebih tau dibandingkan orang yang kenal Padang hanya dari cerita-cerita tetangga. Aq tau buruk-buruknya Padang. Tapi itu bukan alasan buat q untuk tidak merindukannya. Sama saja ketika orang bilang, saudara mu itu jelek, akan kah kamu berhenti merindukannya Di? Tidak bukan?
            Kerinduan q pada Payakumbuh sama halnya dengan kerinduan q pada Padang. Dua kota yang berbeda memang, tapi disanalah aq tumbuh dan berkembang.
            Ketika membayangkan Payakumbuh aq akan selalu ingat sawah Di. Tempat favorit q. Bahkan sampai sekarang, aq masih mengidolakan sawah sebagai tempat nongkrong terhebat. Hahaha.. Biasanya, aq ditemani Ayu menghabiskan waktu di sawah. Kalau sedang tidak ingin pulang cepat, kami pasti akan pulang dengan rute perjalanan yang jauh lebih jauh dari biasanya agar dapat duduk sejenak di tepi sawah sambil bercerita tentang idola masing-masing. Hahaha,, sepertinya masa remaja q, lumayan indah. Apalagi untuk dikenang.
            Di, ide cerita q tidak muncul ketika aq sudah benar-benar berniat mempublishnya. Dia akan sangat banyak sekali terbayang ketika aq sedang mengendarai motor. Huh, ada apa ya kira-kira. Aq yang salah, atau memang suasananya tidak mendukung? Ah sudah lah, aq tidak tahu. Sepertinya sampai disini dulu cerita q hari ini Di. Pukul 12 lewat nanti, aq ada surprise untuk anak-anak kosan q. Kau bantu doakan saja ya, kejutan q kali ini berhasil.

Tuesday, March 19, 2013

KEGALAUAN Q BEBERAPA HARI INI



         Pengen nangis Di. Sudah tidak tahan ingin mengeluarkan air mata ini. Walaupun mungkin alasan q untuk melakukan itu tidak terlalu jelas. Entah itu karena ketidakjelasan q dengan rutinitas kampus kedepannya atau karena sesuatu yang mengusik ku beberapa hari yang lalu.
        Hari ini aq adalah orang yang tiap bangun pagi tidak punya beban, tidak punya agenda mau melakukan apa dan tidak punya rencana harus berbuat apa. Hahaha. Yah, ketika kamu menjadi mahasiswa tingkat akhir kamu akan mengalaminya. Eh, apa ini hanya masalah q saja ya? Bukan masalah semua orang.
        Aq bermasalah dengan pembimbing yang direncanakan oleh ketua program studi kepada q. Pembimbing 1 q itu, tidak bersedia menjadi pembimbing ketua. Katanya, quota mahasiswa yang dibimbingnya sudah penuh, kalau memang mau dibimbing olehnya dia hanya mau jadi pembimbing kedua. Sebenarnya masalahnya sederhana. Tapi karena kesibukan dosen-dosen dikampus q, itu jadi masalah yang lama sekali menemukan jalan keluar. Aq pun mulai bosan menghubungi dosen-dosen sibuk itu. Jadi masih disinilah aq yang hanya memikirkannya saja tanpa melakukan apa-apa untuk mengatasinya.
         Aq juga belum menemukan topik yang pas untuk thesis q Di. Rasanya baru kemaren aq berjibaku dengan skripsi, sekarang aq harus berjibaku dengan thesis lagi. Hais.. Malas sekali rasanya. Semangat q untuk mengerjakan thesis mungkin juga terhalang karena aq yang merasa sendiri, tidak punya teman angkatan. Aq tidak bisa berdiskusi sesama rekan seperjuangan. Jadi yang mengerti masalah q, ya hanyalah aq. Aq kehilangan passion untuk menyelesaikan thesis dengan cepat Di. Mungkin sederhananya begini, ketika kamu berada disuatu kelompok yang sama-sama memperjuangkan hal yang sama, maka keterlambatan mu akan menjadikan mu bersemangat lagi untuk tidak jadi orang yang paling belakangan. Itu akan memunculkan aura berkompetisi mu. Benar tidak Di? Tapi kalau aq? Mau berkompetisi dengan siapa? Mau cepat, mau lambat itu pilihan q. Aq tidak punya teman untuk saling berpacu, setidaknya untuk membangunkan q dari rasa malas q ketika yang lain sudah lebih maju. Jadi beginilah aq, yang dengan sengaja menunda-nunda dalam mengakhiri beban tugas q.
         Hidup q kali ini begitu datar Di. Tidak berfluktuasi seperti halnya fluktuasi harga emas dan inflasi. Sepertinya aq butuh sesuatu yang menyita waktu q, sehingga aq tidak harus memikirkan rasa jenuh q yang berlebihan ini. Kalau saja aq mau dengan serius mengerjakan thesis, sepertinya itu menyita banyak waktu, hanya saja aq tidak berusaha memulainya. Aq juga dengan cepat berhenti ketika dihadapkan dengan masalah baru. Pantas saja aq merasa hidup q tidak punya sensasi.
     Setelah mendengar cerita q ini, aq sudah dapat melihat kamu akan berkesimpulan masalahnya ada pada diri q. Yah, memang selalu begitu Di. Aq hidup dengan masalah yang memang aq ciptakan sendiri. Kemudian aq mengeluh, seakan-akan keadilan tidak berpihak pada q.
         Tapi aq mohon Di, jangan marahi aq karena aq berbuat seperti ini. Aq merasa inilah cara q menjadi lebih dewasa. Dewasa dalam arti, menterjemahkan masalah q sendiri, kemudian perlahan berhenti berkeluh kesah. Tidak seperti dulu yang terlalu labil kemudian meluapkan masalah q kepada orang-orang terdekat q. Aq yang entah kesurupan dimana tiba-tiba bilang muak kemudian marah-marah. Aq sudah berhenti melakukannya Di. Benar-benar sudah berhenti. Aq mulai belajar menyayangi tanpa menjadi beban Di. Aq mulai belajar sabar walaupun harus banyak berpura-pura perasaan q baik-baik saja. Yah, setidaknya dengan begitu aq tidak melukai siapa-siapa. Ini juga alasan q untuk tidak menjadi manja dengan siapa-siapa. Karena ketika aq manja, aq akan merepotkan orang yang menyayangi q. Sepertinya terlalu egois melemparkan masalah pada orang yang peduli pada mu. Sehingga seperti ini lah aq yang isi tulisan q hanya tentang keluhan q.
      Oh ya, sesuatu yang mengusik q. Aq sudah sangat berusaha agar tidak banyak membahas ini Di. Tapi entah mengapa, ini benar-benar mengusik q. Kenapa harus aq lagi yang disalahkan. Kenapa tiba-tiba memarahi q dengan cara seperti itu. Solusi dari q pun disalahkan. Aq sama sekali tidak pernah berniat mengusik. Aq juga sudah berhenti ingin tau tentang semua yang menurut q mengusik q. Argh Di. Aq memang bukan malaikat yang tidak punya dosa. Aq juga bukan nabi yang tidak pernah menyakiti orang lain. Aq mulai menulis sudah sejak lama. Bahkan ketika keadaannya sekarang berbeda, aq tidak berhenti melakukannya. Lalu apa salah q, ketika gaya bahasa q masih tetap sama. Lagian aq tidak meniru tulisannya. Aq tidak melakukan plagiarism. Toh tau sendiri aq masih pemula. Apa tidak terlalu berlebihan memarahi aq yang pemula ini.
      Sudahlah Di. Aq hanya kecewa saja, orang yang sudah lama aq kenal lebih memilih memarahi q di dunia maya. Karena memang itu tidak menyelesaikan apa-apa. Jadi sebenarnya, yang dicarinya bukan solusi, hanya memang sengaja ingin melihat reaksi q. Yah, tidak salah jikalau sampai sekarang aq merasa bersyukur tidak lagi menjadi orang yang mendampinginya.
           Sepertinya aq sudah melanggar janji q, untuk tidak menanggapi masalah ini Di. Tapi harus bagaimana. Aq tidak biasa menyimpan masalah. Bagaimana pun aq harus keluarkan kekesalan q. Setidaknya agar aq merasa masalah q sudah tidak lagi yang lama. Semoga dia tidak merasa aq tidak menghargainya. Aq hanya ingin mengeluarkan apa yang aq rasa.