Tuesday, April 16, 2013

PADANG PAYAKUMBUH

            Untuk kesekian kalinya Di, aq merindukan mu kembali. Bagaimanapun aq yang selalu berkutat pada keseharian q di dunia nyata, akan selalu ada hari, aq sangat membutuhkan mu.
            Hari ini lumayan melelahkan kegiatan q. Semalam, tidur q tidak nyenyak. Mau bagaimana lagi, siangnya aq ada janji dengan pembimbing sementara draft proposal q bisa dibilang sangat jauh dari utuh. Siangnya aq lupa makan, bukan lupa sih tapi aq mensubstitusinya dengan cemilan, alhasil sebelum ngajar perut q keroncongan. Entah kenapa, ketika bangun sebelum berangkat mengajar kerongkongan q perih dan gatal, bawaannya pengen batuk. Dipaksain untuk tidak batuk, malah membuat nafas q sesak. Hah, cukup menyiksa, ditambah lagi aq yang lapar. Akan tetapi semua itu tidak mengurungkan niat q untuk tetap pergi mengajar. Sampai pada saat ini, aq sudah bebas dari kegiatan-kegiatan apapun termasuk mempersiapkan surprise untuk anak-anak kosan q yang akan berulang tahun nanti malam.
            Yehaa,, aq bebas Di. Untuk sementara aq sudah bebas. Terlebih dari kegalauan dalam menentukan topik penelitian. Senang sekali rasanya, pembimbing q menerima rumusan masalah yang aq ajukan. Jadi aq bisa berlibur tanpa harus memikirkan topik penelitian yang baru. Walau sebenarnya, masih banyak yang harus aq kerjakan kedepannya, tapi setidaknya untuk permulaan takdir q tidak buruk. 


            Sekarang aq benar-benar merindukan Padang Di. Merindukan Payakumbuh juga. Walaupun mungkin, Padang-Payakumbuh bukan kota kelahiran q, kali ini aq ingin sekali berada di kota tersebut. Aq tau, kepulangan q pada tanggal 20 nanti tidak akan mengobati kerinduan q, karena sebenarnya yang aq rindukan bukan tempatnya tetapi kenangannya. Baik itu kemaren, sekarang ataupun nanti-nanti kota itu tidak akan berubah. Akan tetap seperti itu, hanya mungkin dengan dekorasi dan tatakota yang baru. Tetapi apa, yang aq rindukan sebenarnya bukan tempatnya, bukan dekorasi didalamnya, jauh lebih penting dari pada itu yaitu kenangannya. Moment dimana aq baru menginjak masa remaja, moment dimana aq menghabiskan waktu bimbel q dengan teman SMA serta semua kenangan q dalam memperoleh gelar sarjana. Huaaa,,, waktu mengantarkan q jauh meninggalkan masa-masa itu. Dan aq benar-benar merindukannya.
            Tidak sedikit yang bilang, di Padang tidak ada apa-apa. Tidak ada bioskop, tidak ada mall-mall dengan berbagai hiburan didalamnya, tapi itu sama sekali tidak menjadikan q berhenti merindukannya Di. Yah, kerindukan q pada kenangan q itu telah menjadikan q buta bahwa disana tidak ada apa-apa. Aq tau Di. Bahkan mungkin jauh lebih tau dibandingkan orang yang kenal Padang hanya dari cerita-cerita tetangga. Aq tau buruk-buruknya Padang. Tapi itu bukan alasan buat q untuk tidak merindukannya. Sama saja ketika orang bilang, saudara mu itu jelek, akan kah kamu berhenti merindukannya Di? Tidak bukan?
            Kerinduan q pada Payakumbuh sama halnya dengan kerinduan q pada Padang. Dua kota yang berbeda memang, tapi disanalah aq tumbuh dan berkembang.
            Ketika membayangkan Payakumbuh aq akan selalu ingat sawah Di. Tempat favorit q. Bahkan sampai sekarang, aq masih mengidolakan sawah sebagai tempat nongkrong terhebat. Hahaha.. Biasanya, aq ditemani Ayu menghabiskan waktu di sawah. Kalau sedang tidak ingin pulang cepat, kami pasti akan pulang dengan rute perjalanan yang jauh lebih jauh dari biasanya agar dapat duduk sejenak di tepi sawah sambil bercerita tentang idola masing-masing. Hahaha,, sepertinya masa remaja q, lumayan indah. Apalagi untuk dikenang.
            Di, ide cerita q tidak muncul ketika aq sudah benar-benar berniat mempublishnya. Dia akan sangat banyak sekali terbayang ketika aq sedang mengendarai motor. Huh, ada apa ya kira-kira. Aq yang salah, atau memang suasananya tidak mendukung? Ah sudah lah, aq tidak tahu. Sepertinya sampai disini dulu cerita q hari ini Di. Pukul 12 lewat nanti, aq ada surprise untuk anak-anak kosan q. Kau bantu doakan saja ya, kejutan q kali ini berhasil.