Sunday, July 19, 2015

Lebaran Tiba

Hi  Di, sepertinya aku terlalu banyak menjanjikanmu cerita sambungan dari tulisan-tulisan ku sebelumnya, tetapi sampai hari ini tidak ada realisasinya. Maafkan aku ya. Harap mengerti saja, karena jika aku berasalan, akan banyak sekali alasan yang aku utarakan.
Taraaa... Lebaran tiba. Apa yang kamu lakukan di hari lebaran ini Di? Apakah rutinitas yang sama di tahun-tahun sebelumnya? Yap, lebaran kali ini juga seperti lebaran sebelumnya bagi ku Di. Tapi ya tetap saja, kebahagiaannya akan selalu ada. Hari ini, 20 Juli 2015, H+3 tepatnya, aku baru bisa menikmati duduk santai di rumah dan menulis untuk mu. 3 Hari sebelumnya, jangan ditanya, ada banyak sekali saudara yang harus kami kunjungi. Kami? Yah, kami sekeluarga. Buat mama ku, hal yang wajib, datang mengunjungi keluarga dan rekan kerjanya dengan lengkap, tidak boleh kurang satu personel pun. Lelah memang, tapi sepertinya lebih lelah lagi ketika menunggu tamu di rumah Di. Ah, karena aku perempuan satu-satu nya, aku akan selalu jadi seksi sibuknya. Mama dan nenek ku sudah pasti duduk cantik menemani para tamu. Tinggal suruh aku ambilkan ini dan  itu. Oleh karena itu, aku lebih suka jalan dan mengunjungi saudara dibandingkan harus rempong sendiri dengan semua peralatan dapur itu. Tamu pulang pun, aku tetap punya kewajiban untuk mencuci entah itu piring makan, entah itu gelas minumnya. Terdakang kalau malasnya datang, aku sengaja meminta teman ku untuk menjemput, sekedar untuk menghindari tugas harian sebagai penanti tamu di rumah. Hahaha.. Aku tidak berubah kan, tetap aku yang malasnya mengalahkan segalanya. Eh tapi, jika kamu yang datang ke rumah, sepertinya aku rela jadi orang paling sibuk yang pernah ada Di. Aku juga rela menemani mu kemana saja di Payakumbuh ini. Hayo lah Di, aku merindukan mu lebih dari aku merindukan pacar ku yang jauh di sana. :D
 Cerita tentang lebaran, masing-masing kita pasti punya banyak cerita bukan. Dan cerita itu banyak sekali ragamnya. Mulai dari sederet pertanyaan yang mengganggu cara tersenyum, sampai kepada berita-berita bahagia yang membuat orang berhenti bertanya. Aku tau, kamu juga mengalaminya Di. Orang-orang yang ada diusia seperti kita, akan sangat terbiasa dengan satu pertanyaan itu. Aku tidak perlu tanyakan disini kan Di. Aku juga tidak ingin membahasnya. Kalau waktunya sudah tiba saja, pasti undangannya ada.
Kali ini, keluarga ku punya berita bahagia. Setidaknya ini yang mengalihkan perhatian orang-orang dari pertanyaan itu pada ku. Tentang adikku Di. Alhamdulillah tanggal 9 Juli lalu, pengumuman kelulusan SMBPTN memberitahukan bahwa adikku lulus SBM ITB Di. Wooww. Adikku hebat bukan. Kami, jadi orang paling bangga atas keberhasilannya. Aku bahkan tidak bisa ceritakan, betapa bahagianya aku Di. Dia, adik yang paling dekat dengan ku. SBM ITB memang cita-citanya. Dia tidak ingin seperti orang-orang kebanyakan, yang ketika lulus apply sana, apply sini kemudian bekerja untuk orang lain. Dari kecil dia ingin sekali bisnis. Dan itu yang selalu dia ucapkan. Doakan saja ya Di, jusuran SBM di ITB jadi jembatan yang bisa mengantarkan dia pada mimpi besarnya itu. Amin. Setidaknya, aku punya satu lagi partner in crime di Bandung Di. Hahahaha... Minggu depan, yok berenang.
Aku lapar Di. Makan dulu yuk.
Ketika aku sudah di Jakarta lagi, aku akan menyurati mu lagi ya. Setidaknya sekarang, penikmat ceritaku bertambah Di. Dan itu menjadi pemicu ku untuk terus berpikir aku harus menulis apa.
Bye Di..