Friday, February 15, 2013

PENYAKIT KEJIWAAN Q YANG PERTAMA

            Di, kalau sudah seperti ini aq tidak bisa untuk tidak merepotkan mu. Aq juga tidak mau merepotkan orang-orang disekitar q hanya untuk menenangkan hati q. Lebih baik aq berkeluh kesah pada mu. Ya, karna memang cuma kamu yang tau cara menghadapi q. Argh Di.. Tolong aq. Tiba-tiba aq merasa inferior di dunia q sendiri. Aq merasa asing dengan semua yang ada disekitar q. Aq merasa tidak nyaman dengan semua perlakuan-perlakuan takdir pada q.
            Apa aq terlalu cengeng untuk jadi mahluk paling sempurna di dunia ini? Apa aq terlalu mudah dikalahkan masalah? Tapi Di, aq benar-benar butuh tempat bersandar. Tempat untuk marah, malam ini saja. Tempat untuk membantu q melupakan fakta yang baru saja aq terima.
Kalau sudah seperti ini, aq suka lupa betapa nyawa sangat berharga. Betapa orang diluar sana, berkorban segalanya untuk hidupnya. Kalau saja Anggi dibelakang tidak berteriak-teriak sambil memukul q membawa motor, mungkin aq tidak berhenti membawa motor itu dengan kelajuan yang terus meninggi. Kalau saja orang-orang dijalan tidak meneriaki q, mungkin aq suka lupa bagaimana caranya berterimakasih pada apa yang aq punya.  
Sebenarnya kalau aq pikir-pikir dengan logika, ini bukan masalah yang perlu aq hadapi dengan cara se-frontal itu. Ini bukan sesuatu yang membuat q harus menyalahkan diri q sendiri. Yah, memang sudah waktunya saja nilai q harus rendah. Memang sudah takdirnya saja, aq jadi orang dengan nilai paling rendah. Tapi kenapa ya, tiap aq liat tulisan paling rendah itu, aq merasa jadi orang paling bodoh. Argh Di,,, hati q, pikiran q semua seakan-akan kena bencana paling mematikan. Tapi kenapa aq tidak ikut mati ya.
Andai saja kamu disini Di. Kamu pasti sudah memarahi q dan memaki-maki q. Kamu pasti sudah menghina q dan bilang, “kamu memang bodoh may,, berhentilah buang-buang tenaga dan energi mu untuk menyakiti diri sendiri. Karena ketika kamu menangis kamu akan kehilangan harga diri mu didepan masalah mu, dan kemudian kamu pusing kan”. Tapi, begini lah cara q meluapkan semua nya Di. Begini lah aq menyesali apa yang telah aq lakukan.
Apa aq sudah boleh menyerah sekarang? Aq capek Di. Aq lelaah.. Argh.. Aq muak dengan semua rutinitas membosankan ini. Aq tau kuliah lagi adalah pilihan q, tapi aq sudah merasa cukup jenuh sekarang. Benar-benar jenuh. Aq muak dengan buku-buku. Aq jijik membayangkan dosen-dosen q. Aq benci membayangkan senyum-senyum teman sekelas q. Tiba-tiba semua buat aq merasa ada didunia dengan semua kebencian ada didalamnya.
Sekolah di luar negeri, jadi dosen dengan penelitian menumpuk, IPK cumlaude, cih, persetan dengan itu semua. Itu hanya sebatas mimpi yang tidak akan pernah terwujud. Yah, aq tidak lagi orang yang mengharapkan semuanya sempurna. Aq lelah.


Tidak ada sama sekali yang bisa aq banggakan. Apa? SMA dulu aksel? Itu hanya rahmat yang di turunkan Allah karena kebetulan orang tua q cerdas-cerdas. S1 selesai dengan tepat waktu dan langsung keluar SK jadi asisten dosen? Itu juga kebetulan karena tidak ada orang yang berminat menjadi staf pengajar di jurusan q. Apa lagi. Dapat beasiswa dan masa depan jelas karena kewajiban mengabdi? Itu karna DIKTI capek menyeleksi satu-satu, jadi kebetulan aq masuk pada kelompok orang-orang yang beruntung. Apa lagi..
Hidup q penuh dengan sebuah kebetulan. Untung saja kebetulan yang indah. Kalau saja kebetulannya buruk, mungkin aq sudah jadi orang gila dari dulu. Aq sudah jadi orang yang tidak bisa berterima kasih pada apa yang Allah berikan pada q.
Aq ini kenapa Di?? Sampai kapan aq akan terus seperti ini. Terus, menjadi orang dengan tingkat kejiwaan di atas rata-rata hanya karena sebuah perkara sederhana. Sampai kapan aq terus seperti anak kecil yang ketika bonekanya diambil akan menangis tersedu-sedu kemudian mengadu. Huh.. Kenapa aq tidak juga belajar dari masa lalu ya. Papa q selalu bilang, perasaan dan logika itu kamu yang kendali kan. Dan ketika kamu mengizinkan duri itu masuk, ya luka lah dia. Tapi jika kamu tidak mengizinkannya, kamu akan baik-baik saja.
Di, aq harus minta maaf sama siapa? Sepertinya aq keterlaluan menghadapi nilai yang buruk ini. Dengan nilai 74, aq masih dapat dapat AB kan. Belum C, D atau E. Aq tidak harus menghukum diri q sendiri seperti ini kan? Setiap orang memang tidak selamanya beruntungkan? Allah hanya ingin menguji q kan? Atau memperingati q karna pada akhir semester ini, aq tidak peduli lagi dengan kuliah q, atau Allah ingin memarahi q, karena pada ujian waktu itu aq melanggar janji q sendiri dengan berbuat curang.
Hahahaha… ampun, tidak usah memandangi q dengan tatapan menyeramkan itu Di. Okey, okey, aq akui waktu itu aq tidak tau lagi harus jawab apa, jadi putuskan untuk googling saja. Tapi benar-benar hanya pada ujian itu saja kq Di. Astaga.. kenapa aq bisa lupa. Sepertinya, itu alasannya. Aq telah mengkhianati janji q. Hahahaha… Akhirnya aq tertawa juga. Dan ya, memang itu karena kebodohan q sendiri. Loh,kenapa akhirnya aq tertawa karena merasa bodoh ya. Hahahahahahaha…..
Aq sudah merasa jauh lebih baik setelah tertawa. Di, makasi ya. Akhirnya kamu mengingatkan q, kalau sebenarnya aq itu bodoh. Sudah lah, tidak apa-apa. Bodoh-bodoh begini tetep banyak yang suka. Termasuk kamu yang dulu sempat diam-diam mengagumi q, yaah walau hanya di dunia maya.
Waaa,,, jam 10. Aq lapaar. Sumpah laparnya sudah terasa sejak lama. Apa tadi magh q sudah kambuh y, tapi tersamar karena aq yang lupa. Hahahahahahaha…… Ketawa lagi. Malam ini OVJ tidak ada ya? (senyum-senyum sendiri,,ingat idola).
Aq makan dulu ya Di, lapar x ini benar-benar berbeda. Doakan aq, bisa menyurati mu dengan sesuatu yang jauh dari unsur sakit jiwa. Hahaha…
Selamat malam, Dialhu.

4 comments:

  1. hhmmm,..kenapa anak kecil??hidup itu bukan kebetulan, udah ada jalannya.,.mo SMA aksel, tamat S1 sesuai jadwal, n jadi asdos serta berkesempatan mengabdi udah ada garisnya kok anak kecil.,.tinggal sekarang bagaimana mensyukuri atas nikmat yang diberikan-Nya :D yang semangat ya nak kecil,.rugou ni yao ni keyi ni*yakin kamu pasti bisa*

    ReplyDelete
  2. huuaa.. Atuuk.. hieks.. Iya tuk.. Makasie semangat nya ya..

    #jadi ingat waktu atuk marah2in pas jadi panitia BBMK.. hihihi..

    ReplyDelete
  3. hehehe.,.sama sama anak kecil.., :D

    hoho.,.wah wah jadi ga enak neh ingat masa lalu marah-marah ma anak kecil...hwhwhw

    ReplyDelete
  4. hahaha... selow... marah tanda peduli... ya kan?? :D
    Makanya myg bilang "Makasi"

    ReplyDelete

Terimakasih sudah berkunjung.
Jangan lupa meninggalkan jejak ya!!