Terkadang bagi ku, menulis hanya
sebuah pelarian dari rasa muak dan bebal. Mood ku menulis hanya muncul ketika
hati ku sedang tidak karuan. Tidak heran mengapa pembaca blog ku berkomentar,
aku jadi seseorang yang terlihat menyedihkan dalam tulisan-tulisan ku.
Faktanya, aku jauh berbeda. Bagi mereka-mereka yang dekat dengan ku, aku
seorang periang, selalu bahagia dengan canda tawa, terlalu ekspresif dan excited
pada sesuatu yang aku suka. Dan memang begitu aku sebenarnya. Tapi dibalik
semua itu, aku juga punya rasa sedih dan tidak nyaman dengan apa yang sedang
aku alami dan jalani. Aku hanya akan mengeluh dan berbagi cerita dengan orang
yang benar-benar aku anggap dekat, tetapi bukan keluarga ku. Yah, itu lah
mengapa ketika menulis aku berubah menjadi sosok dengan kepribadian lain dari
yang sering aku perlihatkan didepan orang-orang.
Sudah lama
aku tidak menulis, akan tetapi bukan berarti hidup ku selama ini baik-baik
saja. Itu karena aku lebih suka mengurangi rasa suntuk dan sedih dengan
melakukan hal lain yang dapat membuat ku tertawa dan bahagia. Tapi sekarang,
aku pun sudah muak dengan rutinitas itu. Dan yaa,, disinilah aku kembali
menulis sambil memandang lap top dengan hati penuh duka.
Sepertinya
aku tidak akan menjelaskan secara detail permasalahan ku kali ini. Karna bagi
ku terlalu menyedihkan. Aku terlalu kecewa karena semuanya berjalan tidak
seperti keinginanku. Dan aku benar-benar kecewa. Dengan semua limitation ku
kali ini, keadaan ini memaksa ku harus berusaha sendiri. Perasaan kesendirian
ini mengambil semua kebahagiaan ku. Entah mengapa, dari dulu aku tidak bisa
mandiri. Aku terlalu manja dengan penuh sahabat dan teman-teman disekitarku.
Kali ini, aku bahkan tidak punya tempat mengadu. Mata ku sudah terlalu lelah
mengeluarkan air mata. Semalaman aku bahkan tidak berhenti menangis. Pagi ini
aku bangun dengan mata sebesar telur puyuh. Dan sejak siang, aku dilanda sakit
kepala mungkin karena terus menangis.
Semakin
kesini, aku semakin sadar, aku bergantung pada tempat yang salah. Aku berharap
tanpa belajar apa itu iklas. Aku berencana tanpa belajar apa itu gagal. Dan
akhirnya beginilah aku dengan semua kekecewaan menemaniku. Ah… Lelah rasanya.
Mungkin aku butuh waktu untuk mengobati kekecewaan ini. Aku butuh waktu untuk
belajar bahwa hanya Allah tempat bergantung. Dan hanya iklas yang dapat
menjauhkan ku dari rasa kecewa. Semoga saja, kesedihan ini cepat berlalu.
Di, blog
ini terlihat sangat sepi ya. Sepertinya tidak ada yang mengunjungi mu. Maaf,
aku terlalu malas berfikir untuk mengisinya dengan tulisan-tulisan aneh. Aku
terlalu nyaman membuang-buang waktu ku untuk menonton cerita-cerita lucu. Di,
aku baru saja berhenti menjadi staf pengajar di kampus ku. Aku bosan. Aku butuh
kerjaan lain yang bisa jadi mood booster ketika aku tidak nyaman dengan
keseharian ku. Doakan aku ya Di. Doakan saja, aku dapat kerjaan yang buat aku
lebih produktif dan kerjaan itu bukan di Sumbar. :D
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung.
Jangan lupa meninggalkan jejak ya!!