Tuesday, March 1, 2016

Changing

            Sudah lama ya aku ngak dengar kabari dari kamu Di. Kamu apa kabar? Sudah makan malam? Yuk makan. Ada hal yang ingin aku ceritakan saat makan malam kita kali ini. Kamu mau makan apa? Kali ini giliran ku.
            Mulai hari ini, kehidupan ku akan banyak sekali mengalami perubahan Di. Banyak sekali, atau hampir semuanya berubah. Aku takut Di. Aku takut aku tidak sanggup menghadapi semua perubahan ini sendirian. Takut aku merindukan semua kenyamanan yang pernah ada sebelumnya. Takut perubahan yang akan terjadi justru lebih buruk dari kehidupanku sebelumnya. Aku takut Di. Aku benar-benar takut.
            Apa, kamu mau tanya apa? Aku tau banyak hal yang sedang kamu pikirkan saat ini. Kenapa aku harus berubah, ketika aku sendiri tidak yakin dengan perubahan itu? Hahahaha.. Entah lah Di. Keputusan itu aku buat setahun yang lalu, dan hari ini aku tidak punya kesempatan sama sekali untuk melakukan perubahan keputusan. Setidaknya aku harus buktikan, apa yang jadi keputusan ku harus aku jalani. Aku juga tidak ingin mengecewakan banyak pihak hanya karena ketidak-konsistenan ku. Saat ini yang bisa aku lakukan hanya menjalani sambil memperbaiki hati.
            Di, merubah apa yang sudah menjadi kebiasaan bukan hal yang mudah bukan? Toh kamu sudah pernah merasakan bagaimana menderitanya berhenti merokok. Melelahkan bukan? Bayangkan saja, itu hanya sebuah rokok yang tidak ada satu penelitian pun mengungkapkan merokok itu ada manfaatnya. Bagaimana kalau kamu harus dipaksa berhenti minum air putih dan menggantinya dengan kopi pahit. Aku benar-benar harus meninggalkan apa yang membuatku benar-benar nyaman. Buat ku, sungguh itu sangat tidak mengenakkan.
            Di, hari ini aku benar-benar sudah lelah berpura-pura. Beranggapan semua hanya perasaan ku saja. Beranggapan apa yang akan terjadi pasti jauh lebih baik. Hari ini, di depan mu saja saat makan malam ini aku ingin menggunggapkan aku benci dengan semua orang-orang sok tau yang ada di sekitar ku, aku benci dengan tuduhan-tuduhan orang yang ada disekitar ku, aku benci Di. Aku benci. Sungguh mereka tidak mengerti mengapa aku seperti ini. Sungguh mereka tidak mengerti betapa aku sudah sangat berusaha berdamai dengan perasaan ku sendiri. Sungguh aku sendiri bahkan tidak pernah menginginkan hal ini terjadi. Aku bukan orang jahat yang memang berniat menyakiti orang lain Di. Aku hanya mencari kebahagian ku sendiri. Aku juga tidak ingin menyakiti orang lain ketika aku bahagia. Tetapi kenapa semua orang seolah-olah serba tahu dan merasa paling tahu. Ah Di, aku lelah.
            Kamu tau siapa yang paling bisa menyakiti kamu Di, orang yang kamu anggap dapat menyembuhkan luka mu. Aku bahkan sudah kehilangan hati ku ketika berhadapan dengan orang-orang yang buat ku bukan siapa-siapa. Hidup ku seperti robot. Aku sama sekali merasa tidak pernah menghiraukan omongan mereka. Toh, memang mereka punya hak untuk bicara sembarangan. Tapi hari ini, aku terluka Di. Ya, karena dia. Mungkin aku jauh lebih menyakitinya, dan mungkin saja ini balasan yang setimpal buatku. Baiklah, satu sama. Begitu aku menggunakan hati ku lagi untuk berpikir, aku kehilangan rasionalitas ku Di. Apa yang seharusnya tidak mengganggu mendadak menghantui dan aku lelah berpura-pura semua akan baik-baik saja.
            Hari ini, aku merasakan quote itu benar. “Kamu tidak mungkin memiliki semua sahabatmu selamanya”. TIDAK MUNGKIN. Pada akhirnya semua akan punya kehidupannya masing-masing. Persahabatan mu hanya tinggal kenangan yang akan dikenang kalau sedang reuni dan kumpul sama-sama. Awalnya aku yakinkan hati ku, aku bisa tetap bersahabat dengan semuanya. Aku benar-benar tidak ingin percaya, tapi ternyata. Aku menyerah. Pasti akan ada waktu dimana hanya tinggal kamu dan dirimu sendiri. Tanpa ada siapa-siapa.

            Di, tolong selalu ada buatku ya. Walau hanya didunia maya, bagiku itu sudah sangat berharga. Semoga aku tidak kehilangan semuanya ya. Semoga yang Allah gariskan buatku sudah yang terbaik yang pernah ada. Bahkan ketika aku dibangkitkan lagi dan diminta memilih kehidupan yang mana, aku akan tetap memilih kehidupan yang kali ini aku pilih. Amin ya Allah. Diawal mungkin terasa sedikit melelahkan, tapi aku orang yang mudah beradaptasi kan ya? Aku bisa jalani kan Di? Kamu temani aku ya. Aku mohon jangan kemana-mana. 

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah berkunjung.
Jangan lupa meninggalkan jejak ya!!