Monday, April 27, 2015

My New Lecturer

Hi Di!!
Akhirnya aku punya semangat lagi untuk kembali menulis, setelah sekian lama vacum. Ini berawal dari semangat yang ditularkan dosen pajak ku di kelas. Jujur saja, aku tipe orang yang gampang terkesan dengan orang-orang pintar dan alim. Kesan itu lah yang beliau timpulkan, dipertemuan pertama kita tadi.
Beliau luar biasa. Tampilannya sederhana, dan aku sempat mengira beliau seperti dosen-dosen sebelumnya, pegawai Direktorat Jendral Pajak, lulusan STAN dan yaah, paling usahanya juga ngak jauh-jauh dari konsultan pajak. Betapa terkejutnya aku, ketika dia bilang dia Rektor di sebuah kampus swasta yang cukup ternama di Jakarta. Serta banyak lagi kegitannya di kampus-kampus negeri, apa ya tadi, aku lupa. Penasehat, atau apalah yang Titlenya sedikit berbeda. Jujur saja, sulit sekali menemui Rektor dengan kemampuan mengajar yang sangat bagus. Rektor-rektor atau pejabat-pejabat kampus, biasanya memang pintar, tetapi tidak dalam hal mengajar. Sudah sekitar 6 tahun saya kuliah, dan hampir semua pejabat kampus mengajar dengan metode yang SANGAT membosankan. Susah memang, menemui orang-orang pintar yang bisa membagikan ilmunya dan dapat dimengerti dengan mudah bagi pendengar. Satu hal yang saya suka dari beliau adalah, kerangka berpikir dan metode yang beliau ajarkan singkat dan sangat sederhana. Yah, intinya beliau luar biasa. 


Beliau juga orang yang banyak membaca. Ini terlihat dari wawasan yang dimilikinya, sangat luas. Aku benar-benar ingin seperti beliau. Oleh karena itu Di, aku coba ngeblog lagi, setidaknya dengan menulis sedikit memaksa ku untuk harus membaca. Bismillah ya, semoga niat membaca ini, tidak hanya muncul hari ini.
Oh ya, satu hal lagi yang aku pelajari dari beliau adalah beliau agamanya bagus. Kalau masalah agama, aku akan gampang sekali merasa terharu Di. Semakin iklas kita mempelajari agama, semakin terasa kalau kita bukan siapa-siapa. Tidak ada suatu zat di dunia yang bisa kita percaya selain Allah Di, karena janji Allah sangat jelas. Yah, sepertinya ini yang membuat ku sering merasa kecewa. Karena aku sering kali menitipkan hati ku, bukan pada penciptaNya. Semoga bermanfaat ya Di, tidak hanya bagi ku, tapi juga bagi mu yang jauh disana.
Aku hampir lupa Di, satu lagi yang beliau katakan adalah, Menikahlah supaya Kaya. Itu judul buku Di. Tertarik? Sama, aku juga. Kabari aku, apabila kamu menemukan buku itu terlebih dahulu ya. Yah, sepertinya aku harus sering-sering ke toko buku termurah.
Di, aku juga ingin bercerita masalah pencarian ku dalam pekerjaan. Hahaha,,, kamu menertawakan ku ya. Seharian ini aku merasa tertekan dan sedikit stress Di. Bukan karena belum mendapat pekerjaan, tapi karena tawaran pekerjaan yang aku tidak suka. Akan aku ceritakan besok ya. Sebelum kamu berpendapat, aku harus tegaskan dulu, kenapa aku tidak langsung menolak, karena mereka yang ada disekitarku tidak berpikir hal yang sama.
Bye..
Aku yang merindukan mu. :D